Selasa, 24 Juli 2012

cepat-cepat




"....I'm on the highway to hell
No stop signs, speed limit
Nobody's gonna slow me down
Like a wheel, gonna spin it...."
-AC/DC - Highway to Hell-


langkah demi langkah, kadang kita mengejar sesuatu dengan kecepatan tertentu, entah mimpi/harapan,cinta atau sekedar kendaraan umun yang akan mengantar ke suatu tempat.

siang itu, suatu hari minggu di bulan Ramadhan, panas terik di depan sebuah halte transjakarta sudut ibukota dengan kondisi halte ramai dengan berbagai ragam penumpang di dalamnya, seorang ibu berbaju merah marun dengan  mengendong anaknya di temani suami dengan  kemeja dan celana jeans memanggul  tas, tampak menunggu bis yang daritadi belum juga datang.

mereka menuju Tanjung Priok, menggunakan bis TransJakarta yang dari 15 menit lalu belum ada tanda-tanda akan datang, tak lama  kemudian bis yang di tunggu datang secepat kilat sang suami yang memanggul tas tadi memasuki bis meninggalkan istri yang menggendong anaknya tanpa sadar, bis pun berlalu meninggalkan sang istri dengan sang anak yang digendongnya.

cepat-cepat, bergegas, buru-buru, mungkin kata-kata ini yang menjadi gambaran/keseharian gw atau mungkin sebagian dari kita dalam menjalani rutinitas sehari-hari di kota bernama Jakarta, Di jalanan sedang mengemudikan motor/mobil ketika ada pengendara lain di depan kita berjalan melambat, kita membunyikan klakson untuk memberi tahunya agar tidak melambatkan kendarannya atau setidaknya memberi jalan.

membeli kendaraan yang lebih cepat (motor atau mobil) mungkin jadi salah satu solusinya, yang sebenarnya juga kurang terpakai karena  jalanan di kota ini juga ngak selamanya lengang kalaupun lengang tak akan berlangsung lama (dibaca : macet).

Ingin cepat

sampai makanan-pun kita jadi "terpaksa" ingin yang cepat, untuk itu hadir berbagai macam restoran cepat saji, teringat kata-kata Nicholas Cage dalam Film "The Weather Man", ... " makanan cepat saji sangat berguna bagi manusia yang selalu bergerak cepat , makanan itu  mudah disajikan, simple, rasanya juga enak tapi apakah makanan itu sesuai dengan gizi yang diiginkan tubuh ini?..."

kata-kata Nicholas Cage itu mungkin bisa menggambarkan diri gw sendiri, gw ingin cepat, harus simple, enak dalam arti hidup, tapi apakah gw berguna bagi sesama?

ibu berbaju merah marun yang menggendong anaknya hanya bisa melihat suaminya dari luar bis lalu berkata kepada sang-suami untuk turun di halte berikutnya dan menunggunya di halte itu, bapak yang di dalam bis itu pun hanya menunjuk arah depan dan mengagkuk tanda sutuju.

bapak itu mungkin lelah menuggu lama, sehinngga ia bergegas ingin masuk ke dalam bis hingga anak istri belum sempat ia lihat apa sudah masuk bis juga apa belum. Semoga ia bertemu di halte berikut yang telah disepakati.


...I'll put one foot in front of the other one
I don't need a new love, or a new life
Just a better place to die ..."
FUN - One Foot

Tidak ada komentar:

Posting Komentar