Dengan
berbekal selembar kertas sakti yang sudah ditandatangani oleh Kepala Jurusan
dan pihak Akademik Kampus, gw sudah berada di salah satu kubikel Dosen yang
akan menjadi dosen pembimbing.
Di
Ruang Dosen ini suasana lebih tenang dan santai karena diantara kubikel-kubikel
yang berfungsi sebagai sekat antar meja yang menjadi tempat dosen menaruh
segala hal yang berbau akademis, juga terdapat hiasan bunga plastik yang
menambah manis ruangan ini jika dibanding dengan ruang kelas.
Suasana
penuh intimidasi dan kebosanan biasa menghiasi ruangan kelas, entah karena
mahasiswa-nya atau sang Dosen yang mendominasi jalannya perkuliahan.
Ahh
tapi sudahlah, ini semester akhir masa-masa itu sudah lewat baru aja, ini saatnya
menyusun rencana masa depan dengan bergulat bersama lembaran kertas revisi dari
Dosen Pembimbing yang lagi gw tunggu ini, karena sampai detik ini masih menjadi
misteri siapa kah Dosen itu.
Mendengar
namanya saja baru tadi pagi,setelah Pak Siswanto (Kepala Jurusan Teknik Sipil)
meyerahkan kertas persetujuan Skripsi dan penentuan Dosen pembimbing, tercetak
Nama Ir. Mery Chambelot. Pikir gw menjangkau kemana-mana karena nama tersebut
selama perkuliahan dari semester awal masuk nggak pernah dengar apalagi
sosoknya.
Duduklah
lah gw di kubikel Ibu Mery ini dengan manis, karena beliau sedang di kelas kata
Pak Bastian Resepsionis merangkap administrasi
di kantor Jurusan. Dalam kubikelnya ada pigura dengan Photo Dua wanita
muda dan dua wanita separuh baya dengan memakai kebaya tampak ceria, pikir gw
mungkin yang dua wanita muda ini anak-anak dari Bu Mery dan salah satu dari dua
wanita paruh baya ini adalah Ibu Mery.
Dilihat-lihat
dua wanita muda ini memiliki senyum yang paling indah yang pernah gw liat, senyum
satu wanitanya terlihat begitu natural dan penuh aura, dalam hati siapa pemilik
senyum indah seperti iklan pasta gigi dalam iklan ini.
Sebuah
tepukan di bahu mengejutkan khayalan sore itu di kubikel Dosen, “ kamu udah
lama nunggu disini” suara itu sontak membuat gw melihat siapa pemilik suara,
kepala menenggok kearah pemilik suara, begitu menoleh gw bertambah terkejut
karena wajah yang gw liat seperti tidak asing, seperti pernah melihat.
“baru
setengah jam lah bu” sahut gw cepat menjawab, “oh nama kamu siapa” timpal Ibu
atau bisa juga dibilang kakak karena tampangnya jauh dari Ibu-ibu,kakak ini eh
maaf Ibu Dosen ini memakai Blues Abu-abu dengan long dress putih dengan corak
kembang warna merah.terlihat pas sekali di tubuhnya yang tinggi semampai
“Saya
Didit Prasetia Bu, saya anak bimbingan bu .tadi baru dikasih kertas
Bimbingannya sama Pak Siswanto” langsung gw menjawab tentang keperluan gw sore
itu di kubikelnya.”oh saya Mery Chambelot, apa yang bisa saya Bimbing buat kamu
Did?” jawaban Bu Mery ini tegas seperti Dosen,Dosen dengan predikat Killer.
Tanpa
basa-basi Bu Mery langsung mengatakan “ok saya tunggu langsung Bab satu kamu
dengan Latar Belakang masalah yang sudah sesuai ketentuan jurusan dua hari lagi
ok?, Judul kamu apa?” perkataannya ini menjadi cambuk yang melecutkan khayalan
gw di kubikel yang sama pada setengah jam yang lalu tentang senyum penuh aura
itu.
“Judul
saya Pembangunan Tiang Pancang Jembatan Susun Dua dengan Metode Rangka Lapis
baja Simetris Bu dan Bab satu saya akan saya serahkan ke Ibu dua hari lagi”
dengan hati dan jantung kembang kempis karena akan terbayang bagiamana perjalanan
gw kedepan dengan Dosen Pembimbing ini.
Hari-hari
dengan berbagai Revisi pun telah dijalani sudah,berbagai macam bentuk omelan
dan kesadisan kata-kaa Dari Ibu Mery sebetulnya Ibu Mery ini cantik yang kalau
dilihat dari parasnya masih sekitar 30-an ini belum cocok dipanggil Ibu.
Sebuah
sms mengangetkan dari lamunan gw tentang dosen pembimbing masuk berbunyi “saya tunggu di Kedai Kopi
Tiam Seperti biasa Jam makan siang ya” yang langsung gw balas cepat “Iya Bu”. Kedai kopi tiam ini berada agak jauh dari kampus
karena terletak di daerah Kedoya Jakarta, yang punya adalah Presenter Kuliner
terkenal di TV.
Seperti sebelumnya jika bimbingan di luar kampus sosok
Bu Mery ini berubah drastis. Dari sosok yang kejam seperti “Bent” yang menjadi musuh
Batman dalam Film The Dark Night itu,
sedangkan kalau sedang di luar kampus sosoknya menjadi Zooey Deschannel dalam
Film 500 Days of Summer. Penuh
senyuman tulus dengan aura senyuman yang khas, yang setelah gw ingat inilah
sosok yang ada dalam Pigura Photo di kubikelnya.
Gw pun pangling dan terkejut dengan sosoknya yang
seperti ini, dia pun memberi jawaban waktu pertama kami bimbingan di luar
kampus karena muka heran gw seakan penuh tanda Tanya, akhirnya dia menjelaskan
kenapa dia berperilaku seram di kampus,
“itu saya lakukan karena disana saya
Dosen Baru,mahasiswa biasanya suka semena-mena dan jadi malas karena tahu saya
ini dosen baru,jadi saya harus berperilaku sebaliknya dari kebiasaan saya,
gini-gini saya juga Baru aja lulus kuliah,jadi saya sedikit-dikit ngerti
psikologi mahasiswa kaya kamu” itu penjelasan dari Bu mery.
Alam pikir gw pun berkembang dan melontarkan
pertanyaan “Muka Ibu masih terlihat muda, kalau ibu Bilang baru lulus kuliah
dan S1, apa iya bisa mengajar di kampus kita bu,bukannya syarat pendidikan
dosen di kampus itu S2 minimal bu?” pertanyaan ini keluar begitu saja tanpa
pemikiran matang, karena gw takut ini akan menyinggung perasaanya.
Tapi bukan bu Mery namanya kalau lagi di luar kamus
akan mudah tersinggung dan galak, malah ia tertawa kecil dengan melihatkan
senyum yang bisa buat gw mimpi ke tingkat tertinggi seperti di Film Inception (bermimpi sampai tiga
tingkatan) tapi kalau gw mimpi dengan senyum Bu Mery yang sama di tiap
tingkatnya.
“Alhamdulillah saya kemarin bari pulang dari Jerman
untuk S3 Enginnering, di tempat Pak Habibie kuliah, bolehkan saya ngajar di
tempat kamu did?” jawabnya dengan senyum semanis gaun putih corak kembang biru
dengan blues abu-abunya yang sangat serasi.
Jawabanya pun penuh dengan kata-kata ilmu padi “semakin berisi semakin menunduk” dia tidak
melihatkan kegoisan-nya ataupun kesombongannya. Ini yang membuat mata gw
terbuka untuk kedua kalinya, ahh dia masih muda tapi sudah S3, ‘tapi koq nggak
di taruh gelar “ph.d nya bu” sahut gw cepat, saya masih baru dan biar nggak
dianggap orang baru yang mau sok dengan gelar juga.
Pesanan Roti Kaya Toast pun datang, roti ini menjadi
menu wajib setiap kali gw bimbingan dengan Bu Mery, “kamu panggil nama aja
kalau di luar kampus gini” katanya sambil mengambil roti “eh iya Mery haha”
jawab gw dengan tersenyum.
Kami pun memakan roti yang telah terhidang, roti Bu
Mery eh Mery aja, terbang ke pipi gw, yang membuat kaget gw adalah ia melemparkannya
dengan sengaja dengan senyum khas miliknya, gw pun nggak mau kalah cepet
membalas roti terbang itu dengan punya gw cepat tepat ke hidungnya, mukanya
langsung berubah serius, ahh salah nih gw udah kurang ajar sama dosen dengan
lempar roti ke hidungnya.tapi dia duluan juga kan
Tapi seketika itu juga ia balas melempar rotinya ke
muka gw tepat kena jidat, dan ia tertawa kecil melakukannya, alhasil selama 5
menit kita Cuma main lempar-lemparan roti. Dua manusia yang katanya
berpendidikan ini balik lagi menjadi anak-anak dan sangat menikmati moment
lempar roti ini.
Sidang skrispsi gw pun udah selesai berikut revisinya
udah dikumpulkan, gw sangat berterima kasih dengan bimbingan yang diberikan Bu
Mery.selama ini. “apa rencana kamu did setelah ini’ pertanyannya kepada gw
selesai gw kasih Hardcover ke kubikelnya yang menjadi awal perjumpaan
dengannya.
“Bikin usaha konsultan teknik, nabung lalu menikah bu”
jawab gw tegas, “kalau Ibu apa rencananya,selain ngajar disini” pertanyaan
balik yang gw lontarkan membuat senyum Bu Merry terlihat mengembang “ngembangin
usaha saya di konsultan teknik, lalu menikah” jawabnya singkat dan padat
ditambah senyum itu yang penuh aura.
“iya Bu kalau gitu saya permisi dulu, selamat sore bu”
pamit gw padanya dan di jawab “ok Did sore” jawabnya singkat.
“Loh koq kamu balik lagi, ada yang ketinggalan” dengan
muka bingung Bu merry bertanya pada gw yang kembali ke kubikel-nya.
“iya saya ketinggalan satu pertanyaan untuk Ibu,
“Mery WILL YOU MARRY ME?” Tanya gw
dengan hati deg-degan.
“YES I DID, Didit” jawab Mery dengan senyum mengembang
seperi sore itu waktu pertama gw lihat di Photo Piguranya