Selasa, 16 Oktober 2012

Panas - Dingin di Sydney

Terbayang bagaimana Marlin (Clown Fish) dalam film 'Finding Nemo' berusaha untuk mencapai pelabuhan Sydney untuk mencari anaknya Nemo, mungkin hampir sama perjuangan saya untuk sampai Sydney layaknya Marlin, penuh tantangan, pengalaman dan teman perjalanan menyenangkan....

Kenapa Sydney


 "....Now, what's the one thing we have to remember about the ocean?"

begitulah percakapan yang saya ingat dari film finding nemo yang dilemparkan oleh Marlin ketika menjelajah lautan dari tempatnya di Great Barrier lepas pantai Australia menuju Sydney.

Gambaran Marlin hampir sama seperti apa perjalanan saya yang akhirnya sampai di Sydney dan akan terus terkenang,  dari mulai penggurusan Visa hingga pengalaman pertama terbang dengan maskapai Asing (iya memang Norak) tapi bahagia.

 untuk pengurusan Visa, Kedutaan Australia di Jakarta  di serahkan pihak  kedutaan besar Australia kepada PT VFS di Plaza Abda, lantai 22, Jl. Jendral Sudirman, Kav 59, Jakarta.

untuk lengkapnya dapat dilihat di http://www.vfs-au-id.com/allaboutvisa.htm

untuk pengurusan visa ini perjuangan demi perjuangan dikerahkan agar stempel ijin masuk Australia dapat mendarat dengan mulus di paspor. karena melihat syarat-syarat yang ada dalam situs tadi sangat banyak dan perlu usaha maksimal agar semua dokumen yang diperlukan lengkap

cerita menariknya adalah pengajuan Visa pertama ternyata ditolak, seperti cerita-cerita penolakan dalam percintaan, kalau ditanya rasanya tentu sakit (ahh jadi mellow haha). kemudian mengajukan visa untuk kedua kalinya, karena ketentuannya kita boleh langsung mengajukan visa lagi dengan syarat-syarat yang lengkap juga.

alasan pengajuan visa pertama ditolak karena syarat-syarat yang ada tidak lengkap, jadi untuk pengajuan berikutnya kita melengkapi hingga diperiksa sampai berkali-kali.

menariknya disini adalah tadinya untuk pengajuan visa kedua ini kami memilih untuk memakai jasa biro travel untuk mengurusnya tapi pada H pengajuan kami memutuskan untuk maju sendiri seperti pengajuan pertama, berbekal keyakinan yang kedua ini semua persyaratan sudah dilengkapi dan di periksa sampai berkali-kali.

ternyata pengajuan visa yang kedua, stempel visa dari Kedutaan Besar Australia mendarat mulus, kami diizinkan untuk memasuki Australia

bulan Desember 2011 kami  berangkat ke Australia tepatnya ke kota Sydney, bulan Desember di Sydney Sedang musim Panas, kebalikan dengan bagian bumi di Utara seperti Eropa dan Amerika yang sedang musim Dingin dan tertutup salju.

Di Sydney musim dingin terjadi pada bulan Juni - Agustus,  pada bulan-bulan itu di Eropa dan Amerika sedang nusim panas.

musim panas di Sydney tidak seperti di Jakarta, disini matahari memang bersinar dengan "indahnya' tapi angin dingin tetap terasa sejuk cenderung dingin, ya mungkin karena terbiasa dengan panas Jakarta. untuk menyesuaikan tubuh butuh waktu, alhasil Panas -Dingin-pun mendera tubuh.

untuk persiapan baju juga harus dipersiapkan karena suhu yang cendrung dingin bagi orang-orang seperti saya yang biasa dengan panasnya Jakarta, karena pakaian musim dingin pun sangat membantu seperti syall dan Gloves (sarung tangan).

jadi matahari boleh panas, angin dingin di daratannya tetap bisa menusuk sampai ketulang :D

kota Sydney Indah, di rancang dengan sangat terkonsep, dimana daerah perkantoran dan perumahaan tidak di jadikan satu dalam satu wilayah, ada namanya Bussiness District dimana perkantoran berada, sedangkan perumahan berada di daerah pinggir kota yang akses transportasinya sangat mudah dicapai dan banyak piihan moda transportasi.

kita bisa menggunakan Kereta sejenis MRT (Mass Rapid Transportation), Bus dan kapal Ferri , kapal Ferri ini yang menjadi Tranpostasi khas kalau menurut saya karena, warga Sydney biasa menggunakannya untuk aktiviats sehari - hari

seperti berangkat kerja, ke kampus ataupun untuk jalan-jalan di kota Sydney, karena ferri ini menghubungkan daerah bernama Manly dan Kebun Binatang Sydney yang bernama Taroonga zoo yang lebih baik diakses menggnakan kapal Ferri dari Sydney Harbour, sekalian mencoba melihat Sydney Opera House yang terkenal itu dari sudut pandang yang berbeda (dari tengah laut,diatas ferri).

taman-taman yang tersedia banyak di tengah kota atau dekat dengan gedung perkantoran menambah nuansa berbeda akan sebuh kota, karena di dalam taman di sediakan Jogging track, kursi taman yang banyak dan temapat teduh yang berfungsi sebagai paru-paru kota.

mungkin disaat jenuh dari rutinitas kantor para pekerja ini bisa "melarikan diri' sejenak ke taman kota untuk mencari suasana lain dan me-refersh pikiran dan kembali ke dalam ruangan kantor dengan semangat baru.


                                                  



Tidak ada komentar:

Posting Komentar