Teringat film Oshin waktu kecil, dengan pemandangan bunga sakura yang bermekaran begitu awal cerita ini dimulai.....
Lambang Penegak Keadilan
Sepenggal
cerita sebuah perjalanan yang berarti bagi seorang pencerita.Cerita tentang
perjalanan dan sebuah petualangan di negeri yang terkenal dengan teknologi dan
kedisiplinaan masyarakatnya.
sepanjang
perjalanan (kanan dan kiri) ditemani bunga cantik khas Negara ini, teramat
senang dan bersyukur pada tuhan akan karyanya. perjalanan ke negeri sakura
(jepang) memang terasa lebih pas (afdol) bila si-cantik ini sedang bermekaran,
sakura begitu orang mengenal bunga khas negara Jepang ini.
bunga
sakura mekar pada bulan Maret - Mei di setiap tahunnya, tempat yang paling pas
untuk melihat kecantikan sakura ada di
daerah bernama Ueno Park, dari JR atau
MRT-nya (public transport) ada pada Ginza Line (detail peta ada di www.metro.tokyo.jp)
dari Stasiun Ueno cari Exit Ueno Park & zoo.
Bunga
yang menjadi lambang kepolisian Jepang yang membuat bangga warga negaranya
sebagai pemilik keanggun-an bunga dan lambang penuh fillosofi bagi penegak
keadilan Negara ini.
Ueno park
selain sebagai tempat yang cocok untuk melihat sakura juga menjadi tempat
rekreasi yang ramai, ini karena untuk masuk kedalamnya kita tidak dipungut atau
dikenakan biaya sepeserpun (Gratis), di dalam Taman Ueno ini banyak warga lokal
yang sedang kemping (sesuai dengan gambaran kemping yang ada benak saya, dimana ada nasi
kotak, berbagai minuman, alas duduk berbahan seperti tikar, ditambah kehangatan
teman-teman maupun keluarga).
TERKEJUT
BAHAGIA
Mengejar
waktu untuk sampai bandara agar tak ketinggalan pesawat di negeri sakura ini
juga punya cerita sendiri yang bikin ‘terkejut” penuh tawa bahagia
Malam pukul 11.00 kami minta tolong petugas hotel
untuk mencarikan taksi, karena pada jam tersebut taksi yang ada sudah jauh
berkurang jumlahnya dibanding dengan
siang hari
Karena
memang taksi yang lewat agak jarang karena malam, dan kalo di reservasi pun agak
lama datangnya, alhasil kita harus menumpuk sabar dengan banyak, tapi untungnya
petugas hotel dengan baik dan sigap, menolong untuk memberhentikan taksi.
Tak lama
Taksi pun didapat, didalamnya seorang
bapak paruh baya memperlihatkan senyum terbaiknya pada kami, karena kendala
bahasa, kami pun meminta tolong pada petugas hotel untuk memberi tahu tujuan
kami pada bapak ramah ini.
PENGALAMAN MALAM PERTAMA
Kalau
perjalanan berjalan sesuai rencana semua, dimana letak menariknya, pengalaman
tidur di Bandara dengan udara dingin yang setia menemani hanya terjadi pertama
kali disini selama perjaanan,
Bandara
Narita ini "menarik" karena Bandara ini ada jam buka tutup seperti
Mall di Jakarta, karena setelah jam 11 malam
Bandara ini ditutup alias sepi dari aktifitas penerbangan dan baru dibuka lagi
jam 6 pagi.
Pengalaman
ini teramat berharga, jam setengah satu dini hari taksi yang membawa kami tiba
di Bandara Narita (bandara di Tokyo Ada 2
satu bernama Haneda melayani rute dalam negeri dan Budget airlines yang
kedua adalah Narita yang melayani penerbangan luar negeri)
sesuai ketentuan kami diperiksa kelengkapan
dokumen, karena Bandara memang sudah tidak ada aktivitas penerbangan sampai jam
6 pagi nanti, jadi kami diwajibkan untuk memperlihatkan paspor beserta tiket.di
pintu masuk yang biasanya hanya memeriksa bagasi.
Bapak
supir taksi pun sangat membantu dalam hal ini meskipun kendala bahasa terasa
sekali, tapi dengan sedikit bahasa ‘Tarzan’ kami pun diperbolehkan memasuki area
bandara.
sampai
dalam area bandara pertanyaan serupa ketika masuk gerbang depan tadi kembali
terulang (seperti memasuki sebuah perbatasaan negara).
hal
ini ternyata dilakukan bagi mereka yang ingin bermalam di dalam area dalam bandara
untuk menunggu penerbangan pagi hari,
untuk
tidur dalam area bandara kita harus mengisi form dan ada wawancara singkat.
area tidur pun ditempatkan pada satu ruang khusus dan dengan penjanggan dari
Polisi Bandara (walaupun jaraknya jauh dari kita) tapi tetep gerak-gerik
diawasi.ini pengalaman malam pertama tidur dalam bandara
penjagaan
yang dilakukan polisi bandara dikalahkan
oleh cuaca dingin yang menemani sepanjang malam, suhu di papan petunjuk
Bandara menunjukan 2 Derajat Celcius dan itu menusuk sampai tulang (pengalaman
tidur di bandara dapat + dekapan hawa dingin pun menemani dengan setia).
“…
sebuah perjalanan akan terasa indah dengan pengalaman "ser-ser-an" penuh kejut.di dalamnya”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar