Senin, 08 Oktober 2012

Bernyanyi Riang Di Ueno Park TOKYO


Teringat film Oshin waktu kecil, dengan pemandangan bunga sakura yang bermekaran begitu awal cerita ini dimulai.....




Lambang Penegak Keadilan
Sepenggal cerita sebuah perjalanan yang berarti bagi seorang pencerita.Cerita tentang perjalanan dan sebuah petualangan di negeri yang terkenal dengan teknologi dan kedisiplinaan masyarakatnya.

sepanjang perjalanan (kanan dan kiri) ditemani bunga cantik khas Negara ini, teramat senang dan bersyukur pada tuhan akan karyanya. perjalanan ke negeri sakura (jepang) memang terasa lebih pas (afdol) bila si-cantik ini sedang bermekaran, sakura begitu orang mengenal bunga khas negara Jepang ini.

bunga sakura mekar pada bulan Maret - Mei di setiap tahunnya, tempat yang paling pas untuk melihat kecantikan sakura  ada di daerah bernama Ueno Park, dari  JR atau MRT-nya (public transport) ada pada Ginza Line (detail peta ada di www.metro.tokyo.jp) dari Stasiun Ueno cari Exit Ueno Park & zoo.

Bunga yang menjadi lambang kepolisian Jepang yang membuat bangga warga negaranya sebagai pemilik keanggun-an bunga dan lambang penuh fillosofi bagi penegak keadilan Negara ini.

Ueno park selain sebagai tempat yang cocok untuk melihat sakura juga menjadi tempat rekreasi yang ramai, ini karena untuk masuk kedalamnya kita tidak dipungut atau dikenakan biaya sepeserpun (Gratis), di dalam Taman Ueno ini banyak warga lokal yang sedang kemping (sesuai dengan gambaran  kemping yang ada benak saya, dimana ada nasi kotak, berbagai minuman, alas duduk berbahan seperti tikar, ditambah kehangatan teman-teman maupun keluarga).

TERKEJUT  BAHAGIA
Mengejar waktu untuk sampai bandara agar tak ketinggalan pesawat di negeri sakura ini juga punya cerita sendiri yang bikin ‘terkejut”  penuh tawa bahagia

Malam  pukul 11.00 kami minta tolong petugas hotel untuk mencarikan taksi, karena pada jam tersebut taksi yang ada sudah jauh berkurang jumlahnya dibanding  dengan siang hari


Karena memang taksi yang lewat agak jarang karena malam, dan kalo di reservasi pun agak lama datangnya, alhasil kita harus menumpuk sabar dengan banyak, tapi untungnya petugas hotel dengan baik dan sigap, menolong untuk memberhentikan taksi.

Tak lama Taksi  pun didapat, didalamnya seorang bapak paruh baya memperlihatkan senyum terbaiknya pada kami, karena kendala bahasa, kami pun meminta tolong pada petugas hotel untuk memberi tahu tujuan kami pada bapak ramah ini.


PENGALAMAN MALAM PERTAMA
Kalau perjalanan berjalan sesuai rencana semua, dimana letak menariknya, pengalaman tidur di Bandara dengan udara dingin yang setia menemani hanya terjadi pertama kali disini selama perjaanan,

Bandara Narita ini "menarik" karena Bandara ini ada jam buka tutup seperti Mall di Jakarta, karena setelah  jam 11 malam Bandara ini ditutup alias sepi dari aktifitas penerbangan dan baru dibuka lagi jam 6 pagi.

Pengalaman ini teramat berharga, jam setengah satu dini hari taksi yang membawa kami tiba di Bandara Narita (bandara di Tokyo Ada 2  satu bernama Haneda melayani rute dalam negeri dan Budget airlines yang kedua adalah Narita yang melayani penerbangan luar negeri)

sesuai ketentuan kami diperiksa kelengkapan dokumen, karena Bandara memang sudah tidak ada aktivitas penerbangan sampai jam 6 pagi nanti, jadi kami diwajibkan untuk memperlihatkan paspor beserta tiket.di pintu masuk yang biasanya hanya memeriksa bagasi.

Bapak supir taksi pun sangat membantu dalam hal ini meskipun kendala bahasa terasa sekali, tapi dengan sedikit bahasa ‘Tarzan’ kami pun diperbolehkan memasuki area bandara.

sampai dalam area bandara pertanyaan serupa ketika masuk gerbang depan tadi kembali terulang (seperti memasuki sebuah perbatasaan negara).
hal ini ternyata dilakukan bagi mereka yang ingin bermalam di dalam area dalam bandara untuk menunggu penerbangan pagi hari,

untuk tidur dalam area bandara kita harus mengisi form dan ada wawancara singkat. area tidur pun ditempatkan pada satu ruang khusus dan dengan penjanggan dari Polisi Bandara (walaupun jaraknya jauh dari kita) tapi tetep gerak-gerik diawasi.ini  pengalaman malam pertama tidur dalam bandara

penjagaan yang dilakukan polisi bandara dikalahkan  oleh cuaca dingin yang menemani sepanjang malam, suhu di papan petunjuk Bandara menunjukan 2 Derajat Celcius dan itu menusuk sampai tulang (pengalaman tidur di bandara dapat + dekapan hawa dingin pun menemani dengan setia).

“… sebuah perjalanan akan terasa indah dengan pengalaman "ser-ser-an" penuh kejut.di dalamnya”


Tidak ada komentar:

Posting Komentar