Selasa, 27 November 2012

Ceritanya ingin melawan Dunia



Teringat awal bulan  ini, terjadi sebuah pertemuan bersejarah (ya, setidaknya bagi kehidupan 7 manusia di dalamnya :D).


Ketika sebuah telepon masuk ke telepon pintar ini, “Hulaaa…apa kabar disana? “ begitu kalimat yang keluar dari suara di ujung telepon  menyapa untuk membuka obrolan singkat di telepon pintar ini, sebuah obrolan yang mengajak bersilahturahmi untuk sekedar melihat perkembangan fisik atau bertukar cerita seputar kehidupan yang sudah di jalani selama 4 tahun ke belakang.


Empat tahun lamanya kami ber-tujuh sudah tak bertemu secara fisik atau bertukar cerita tentang apa saja, selama empat tahun itu kami hanya bertukar cerita dan kabar  melalui perantara alat-alat elektronik. Kami terakhir bertemu fisik di bulan April Tahun 2008 (itu juga karena pernikahan teman)

Kami ber-tujuh sepakat untuk akhirnya bertemu secara fiisik dengan sejumlah kompromi-kompromi karena kesibukan satu sama lain (terdengar sok sibuk memang, padahal waktu SMA dulu setiap hari kami selalu pulang malam ber-tujuh entah melakukan apa saja).sekarang karena tuntutan kehidupan atau dikejar impian, sejumlah kompromi harus dilakukan demi mengumpulkan tujuh orang “Psychopaths” ini.


“Psychopaths” ya setidaknya itu sebutan gw untuk ke-enam teman gw yang lain mereka psikopat terhadap apa yang mereka kerjakan, mereka psikopat terhadap apa yang mereka anggap benar, mungkin karena hal-hal itu yang mengikat kami satu sama lain, dan kami ber-tujuh bisa menjalin pertemanan sampai hari ini.


Kami bersepakat  menemui satu sama lain di sebuah tempat yang dulu ketika masih berseragam putih abu-abu menjadi tempat impian untuk bisa bersenda gurau di dalamnya sambil menikmati alunan musik cadas bersama-sama (ya itu impian kami ber-tujuh) dan akhirnya hari itu pun tiba. Hardrock CafĂ© Jakarta nama tempat itu (tempat yang dulu hanya dari kejauhan kami Cuma bisa membayangkan ada di dalamnya).


Satu impian ber-tujuh kami pun sudah mendapat Cek-list, setelah drama-drama atur jadwal selesai dan kompromi – kompromi.
Satu-persatu dari kami berdatangan, dengan membawa cerita tentang perjalanan ke tempat ini dengan alasan-alasan yang harus mereka sampaikan ke bos meraka untuk izin pulang cepat atau meminta izin ke Istri meraka untuk hadir ke tempat ini, ya beberapa dari kami sudah ada yang berkeluarga (tepatnya lima dari tujuh ) dan gw termasuk yang 2 sisanya.


Pertanyaan “apa kabar” yang di balut basa-basi pun mewarnai awal-awal perjumpaan ini, masih terlihat canggung dan menyesuaikan diri kembali setelah empat tahun nggak kumpul-kumpul “nakal’ kembali seperti ini (haha).


Dengan latar belakang pekerjaan yang sudah berbeda-beda ini kami bertukar cerita tentang  pilihan hidup kami masing-masing setelah menggantung seragam putih abu-abu itu, ada yang memilih menjadi pemadam kebakaran, menjadi Fotografer lepas, Bankir di sebuah bank swasta, salah satu staff di Firma hukum ternama, menjadi konsultan akuntansi, pengusaha dan gw menjadi tukang kampanye.


Dengan mendengar cerita suka-duka dengan pilihan profesi sekarang yang di geluti, gw mulai melihat sisi-sisi dari mereka yang sudah menghilang sepertinya, dulu mereka lantang dan berani untuk mengkritik apa saja yang salah di sekolah kami, dari OSIS, guru yang semena-mena dan peraturan-peraturan aneh kepala sekolah. Sekarang gw tidak melihat itu lagi atau mungkin mereka berkompromi dengan keadaan atau juga kehidupan.


Ehhh ternyata nggak mereka aja yang seperti itu, gw pun secara nggak sadar juga melakukan apa yang mereka lakukan sekarang, dulu awal-awal siaran di radio kampus, gw masih suka menyelipkan sindiran atau pandangan gw tentang kebijakan pemerintah, tapi sekarang untuk bicara tentang itu, gw harus mikir dua kali karena pekerjaan gw sekarang sebagai tukang kampanye itu tadi.

Jadi yang berani gw omongin dari pemerintah sekarang ya paling gossip anak pejabat a nikah sama pejabat b, atau anaknya kawinan,sunatan dll hahah.


Obrolan pun berlanjut dengan membicarakan perbandingan transportasi di Jakarta dengan Kuala Lumpur, kemacetan Jakarta, pemberlakuan BBM bersubsidi sampai kehidupan pribadi mereka yang sudah berkeluarga.

Ada cerita menarik yang gw ingat dari cerita teman gw yang menjadi bankir, seputar kehidupan rumah tangganya, ia bercerita tentang tantangan after Married yang ternyata menantang dan harus berani punya Iman tebal dengan isi ulang sabar  yang unlimited katanya, seperti ceritanya setelah ia menikah justru wanita-wanita yang dulu tak pernah meliriknya kini seolah-olah berlomba mendekatinya..


Katanya Hidup ini aneh dan dalam kondisi tertentu lucu, dulu dengan segala upaya gw mencari jodoh kini setelah ketemu jodoh untuk seumur hidup malah muncul “jodoh-jodoh” yang silih berganti menggoda. Dulu ketika badan kurus ini berusaha memikat lawan jenis, gw harus menemukan fakta bahwa gw nggak laku, katanya.

Apa karena mereka melihat gw sekarang sudah menikah jadi mereka melihatnya gw bertanggung jawab dan bekerja, begitu selorohnya tentang godaan-godaan setelah menikah.


Tapi dibalik cerita-cerita kehidupan mereka, setidaknya semangat idealisme mereka masih tampak pada mata mereka yang ternyata masih belum padam, mereka masih peduli dengan sesama, memperhatikan berita dan keadaan Negara yang mereka cintai ini dan melakukan dengan cara mereka, dengan cara yang mereka bisa lakukan dengan pekerjaan masing-masing dari kami.


Karena waktu masih memakai seragam putih-abu-abu kami semua punya idealis khas anak muda yang masih penuh gelora dan belum tau dunia. Yang ceritanya ingin melawan dunia.


Sampai ke-asyikannya, dengan beberapa gelas air putih yang dicampur alcohol “sedikit” kami terbius suasana sampai kami merasa ini masih di tahun 2004 ketika kami baru lulus dan menanggalkan seragam putih abu-abu kami, sampai sebuah telepon berdering keras masuk ke handphone milik salah satu dari kami.

Suaranya terdengar sayup-sayup, berkata seperti ini “ayah…ayah kapan pulangnya, adek nggak bisa tidur…” ya seorang anak perempuan berumur dua tahun menelepon ke Handphone bapaknya yang seorang pemadam kebakaran salah satu dari kami, yang menjadi bel ntuk mengingatkan ini waktunya pulang, dan kami semua terkejut ketika melihat waktu yang sudah menunjukan pukul 2 dini hari.


Kami pun harus segala pulang, untuk kembali ke aktifitas rutin paginya,kembali untuk melawan dunia tapi sebelum itu teman-teman lain yang sudah menikah ini harus menyiapkan alasan-alasan kepada istri mereka agar pintu rumah di buka ketika sampai rumah, niat ingin melawan dunia tapi sepertinya harus diredam dengan Istri menunggu di rumah.

Mungkin berlaku juga buat gw nanti ketika sudah ber-isteri. :D

Tapi sebelumnya gw ingin mengucapkan terima kasih kawan, gw menantikan pertemuan selanjutnya di awal bulan depan, yang sudah menjadi kegiatan rutin setiap awal bulan kami untuk tetap saling bertemu sebulan sekali minimal untuk membicarakan perlawanan terhadap dunia atau sekedar kompromi untuk tetap hidup.

Minggu, 25 November 2012

Pernyataan-Pernyataan (agak) konyol


Ada tulisan di angkot :
‘Mobil aink, kumaha aink (Mobil gue, ya gimana/terserah gue).

itu terasa diledek sebenernya, Dalam imajinasi gw , sang supir angkot berkata, Loh? ya biar aja dong gw berhenti  di mana gw mau, kan mobil, mobil gw?’

Dan gw pun merespon imajinasi sendiri :  emang itu mobil elu, mau diapa-apain yang terserah elu. Tapi kan elu ada di jalan raya, dan jalan raya itu bukan punya elu.

Ya iya, semua orang juga tau kalleee, ketika kita melakukan segala sesuatu yang hanya berurusan dengan diri kita, tentu saja kita bisa bersikap ‘kumaha aing! (terserah gue!)’, tapi ketika bersilangan dengan orang banyak dan melakukan hal-hal yang melibatkan orang banyak, ya jelas nggak bisa dong Memangnya dunia milik kita (yang lain ngekost)?

Eh jadi ingat, pernah baca twitter bio-nya orang, bunyinya : tweet aing, kumaha aing. Tapi nggak ingat siapa.(atau pura-pura lupa aja :D)

Ah, gw dan insomnia . Sebulan yang lalu  mendapatkan pekerjaan yang membuat  gw harus kerap bergadang. Pekerjaannya sudah selesai, eh, gw-nya  jadi terbiasa bergadang. Iya, sudah sebulan ini gw susah tidur di bawah jam 12 malam, gw baru mulai mengantuk ketika jam menunjukan 2 Dini hari

dan sekarang gw melakukannya lagi. DUH!*

di salah satu malam susah tidur itu, gw pun iseng mengingat-ingat "pernyataan bodoh".  maksudnya pernyataan-pernyataan yang (gw anggap) aneh/konyol. Gw  sertakan juga gimana gw merespon pernyataan tersebut (dengan gaya gw)

Oh, soal kata "bodoh" yang gw pakai, ya itu menurut nalar pikiran gw yang masih cetek ini aja dan namanya juga iseng menunggu kantuk. Ini daftar pernyataan bodoh itu mungkin ada pernyataan yang pernah loe keluarkan?,  nggak maksud loh. Jangan kesinggung. *colek dagu*. Nggak usah serius-serius gitu deh, nanggepinnya. :))

Anyway, ini dia daftarnya. Ada yang ditambahin dan diedit-edit juga

Pernyataan bodoh : Udah umur 25 lewat kok belum nikah sih?
Respon : ah tenang aja, ada beberapa perempuan kadang suka cowok yang mature (baca matang)

Pernyataan bodoh : Semakin minim pakaian seorang perempuan, semakin rendah kecerdasannya
Respon : Lah, kalau perempuan hari ini pakai pakaian minim, besok pakai pakaian tertutup, artinya kecerdasan perempuan naik turun? (nggak jamin kan, jadi jangan dinilai dari pakaian)

Pernyataan bodoh : Jadi cewek jangan berkarir atau sekolah tinggi-tinggi, ntar cowok pada minder.
Respon : ah itu kan kalau perempuan-nya gaul dengan cowok minderan. Makanya gaul bareng gw :D .(yang ini sering banget)

Pernyataan bodoh : Tato itu merusak rumah Tuhan.
Respon : eh, ini mendekorasi rumah Tuhan, (hayuuu)

Pernyataan bodoh : gue takut sama gay/lesbian, takut ditaksir.
Respon : broo, mereka selektif,, nggak nggragas. Kalo loe sih, nggak usah kuatir lah

Pernyataan bodoh : ngapain sih sekolah tinggi-tinggi, ujungnya ke dapur juga.(ditujukan ke perempuan banyaknya)
Respon : Nggak bakal ke dapur, gue bakal mempekerjakan Assisten Rumah tangga.(weeee) :D

Pernyataan bodoh : cemburu itu tanda cinta.
Respon : cemburu itu tanda insecure.(Eh lo liat satpam?) :D

Pernyataan bodoh : jadi cowok harus kuat, nggak boleh nangis sama sekali.
Respon : bukannya cowok itu manusia, punya rasa punya hati? *sambil menatap iba semua cowok* (agak ngenes)

Pernyataan bodoh : Nggak usah komentar. mulut-mulut gue, terserah gue mau ngomong apa!
Respon : loh, mulut-mulut gue, terserah dong gue mau ngomentarin lo apa juga! *kemudian berantem*
(catatan: mulut bisa diganti dengan kata ‘tweet’)

Pernyataan bodoh : Dikira gue peduli sama dia?
Respon : lah kalau nggak peduli , nggak ngomongin atuh.

Pernyataan bodoh : Gue udah move-on!
Respon : Jiyeeee, udah move-on, tapi tuh, masih dibahas. :))

Pernyataan bodoh : Semua cowok harus bisa nyetir.
Respon : Ah masa sih? Setau gue yang wajib bisa nyetir itu yang milih profesi sebagai supir angkot.dan semacamnya.:D PISS

Demikian, mungkin pernyataan-pernyataan di atas pernah dialami atau mungkin bisa menambahi :D

#SALAM INSOMNIA

Jumat, 23 November 2012

Sebuah Percakapan





Aku baik-baik saja
Lebih baik dari biasanya
Lebih baik dari setahun lalu
Lebih baik dari sebulan setelahnya
Lebih baik dari beberapa bulan setelahnya
Lebih baik dari beberapa minggu setelahnya
Lebih baik dari hari-hari sebelumnya

It’s because I have odd feeling that I’ve already know you for centuries

Layar BB yang berukuran gengaman tangan itu cukup untuk membuat senyum ku dan mungkin juga kamu, selalu baru.


Hari-hari pun berlalu kamu mulai sedikit terbuka padaku
Waktu itu aku bilang kepadamu, jangan main-main dengan perasaan karena nanti kalau aku atau kamu yang niat nanti KITA yang ga akan bisa lepas dari ke-KITA-AN  #sedaaappp :D

AKHIRNYA KITA SEPAKAT UNTUK TERUS MELAJU DAN BERJALAN BIARKAN WAKTU YANG KAN MENJAWAB BIARKAN HIDUP YANG MENENTUKAN, BIARKAN ORANG-ORANG YANG PENASARAN BIAR BINGUNG DENGAN STATUS HUBUNGAN.


Kalau cinta ya dijaga, kalau tidak mau lepas yang dipegang, kalau masih ragu-ragu Istiqarah, loh jangan dianggap becanda, cinta jangan dianggap hanya sekedar becanda


Di balik kejadian ada alasan, berdoa-lah ini semua demi kebaikan.

Karena ini semua  MULANYA BIASA SAJA, TAPI KOQ LAMA-LAMA SEMUANYA BERUBAH.

Karena yang begini lebih membuat deg-degan



Rabu, 21 November 2012

Gombalan ala Indonesia di Negeri orang (fiksi)




Akhirnya aku berananikan diri mengatakan “Thanks for a great day” dia pun menjawab
Thanks Again” 

Sena nama wanita itu, pun mengangkat alisnya dengan memincingkan sedikit matanya, ini pertanda dia mungkin bingung kenapa aku berterima kasih padanya, tapi dalam hatiku membatin kenapa ia menjawab terima kasih ku juga, aku pikir ia tahu tentang apa ini.


Tak lama akhirnya aku membuka mulut ku kembali dan berkata “ karena kamu sudah mengisi seluruh ruang di pikiranku, dari dulu”  



Dengan muka agak kemerahan Sena pun berkata dengan kalimat
“ahh kamu manis sekali!"

“kamulah yang manis” sambar ku cepat untuk meladeni omongannya

Kami berdua terpaku dalam diam setelah perkataan terakhir tadi, dalam diam itu aku pun berpikir apa yang sedang ia pikirkan sekarang.


Seperti keadaan sebelumnya akhirnya kuputuskan untuk bicara lebih intim dengannya melalui kalimat “ You better have A license”



Sena tersenyum manis tapi dengan mengeluarkan pertanyaan “and why is that” tanya-nya padaku.

“Because you driving me crazy” jawabku

Kali ini ia tertawa agak keras yang membuat muka ku memerah sekarang,

 “YOU CRAZY” sambil tetap tertawa ia lontarkan kalimat itu.


“ya CRAZY FOR YOU”  ku jawab dengan senyum terbaikku untuknya.

Kami di dalam kereta yang padat penumpang hendak pulang ke apartemen kami masing-masing. Ia bertanya “KAMU TURUN DI STASIUN MANA?, kalau aku turun dua Stasiun Lagi”

Ini jawabanku untuknya  “DI HATIMU”


Sekarang Sena tertawa geli,geli sekali sampai beberapa penumpang melihat kami  berdua, tak lama setelah itu Sena berkata “oke serius sekarang, WHY YOU DOING THIS?”

“BECAUSE I WANT TO SHOW YOU THAT ALL WORDS IN THIS WORLD CANNOT DESCRIBE HOW MUCH I ADORE YOU” jawabku



Melihat mukanya yang memerah dengan raut muka yang agak sedikit kikuk, kembali aku mengatakan padanya

“IT’S ALWAYS BEEN A PLEASURE, TO HAVE YOU IN MY DREAM”

Sena pun masih terpaku dengan perkataanku tadi, dengan mengangkat tangannya yang kemudian memegang pipiku perlahan dengan kedua tangannya yang lembut itu, perlahan ia mendekatkan muka-nya ke muka ku, tak lama kemudian kedua bibir kami pun bersatu dan aku hanya pasrah tangan dan bibirnya memegang kendali dalam kereta dengan penumpang yang berdesak.

Itu adalah ciuman pertamaku, benar kata orang tentang ciuman pertama. Memabukan dan berkesan.

Surgawi

Akhirnya Sena menyudahi ciumannya aku bisa mendengar degup jantungnya yang seakan berlomba dengan degup jantungku.


“there’s something with your lips” kata Sena sedikit berbisik kepadaku.

Aku hanya bisa menahan napas dan melempar pandangan, kemudian Sena melanjutkan kata-katanya “it’s make me wanting more” bibir kami pun bersatu untuk yang kedua kalinya, yang ini berlangsung lama.

sampai Stasiun dimana Sena harus turun pun ia lewatkan, malah sekarang ia berdiri di sampingku sambil memegangi erat tanganku. Sampai di stasiun dimana aku harus turunpun 

aku tidak turun, karena seperti yang aku  bilang tadi, aku ingin turun di HATINYA dan sekarang aku telah sampai di tujuan-ku yaitu HATINYA.

Biar kereta ini membawa kami terbang,terbang sampai ke bulan.

Sabtu, 17 November 2012

Sore Hore!

Bangku Taman Dasar Laut


Mungkin Kamu yang sedang saya tunggu
Untuk berbagi SORE
Lalu kita duduk disana di bangku Taman
memeluk awan dengan bergandengan Mesra-nya



Kamis, 15 November 2012

TERKURUNG (Pikiran)



hanya waktu yang tak pernah datang terlambat -vabyo-

gambar : dari googling















Manusia katanya selalu mengejar apa yang menjadi keinginanya,selalu mengejar apa yang meraka inginkan dengan berbagai cara termasuk yang dilarang agama. Mengejar impian seperti mengejar kereta api yang masih terlihat, harus dikejar mati-matian setelah semua kejar-kejaran itu, mungkin akan menyisakan renungan –renungan penuh angan tentang hidup yang ternyata jadi terkurung.

Lohh kenapa terkurung?......

Kalo keadaan dimana kita nggak bisa menolak untuk melakukan pekerjaan dan dengan terpaksa mengerjakan demi mengejar impian-impian itu tapi akhirnya nggak bisa memiliki waktu sendiri untuk bermanja-manja dengan ngeteh-ngeteh tampan misalnya, kalo gw bilang keadaan itu disebut terkurung, terkurung impian karena pikiran.

Karena nggak mungkin juga  hari senin jam 10 pagi lo dan gw bisa dengan santainya di rumah tidur atau nanti jam 2 siang nonton film favorit di bioskop tanpa ada ganjalan di hati atau harus mengerjakan sesuatu dulu. Mau manicure, creambath-creambath kece di salon favorit atau sekalian dengan anggunnya melangkah ke airport jam 3 sore di hari senin lalu liburan ke bali (di hari kerja bukan tanggal merah).


Mungkin aja bisa dengan sedikit nekat tapi ada konsekuensi dari kantor yang akan segera menghadang dengan manis-nya disana.

Miris adalah ketika berpikir semua manusia pekerja pengejar impian seperti kita melewati waktu seperti tidak memiliki waktu untuk bermanja-manja seperti gambaran tadi, ternyata disodorkan fakta menarik yang mengoyahkan nalar pikir. Menyaksikan berita beberapa bulan lalu tentang kondisi LP (Lembaga Pemasyarakatan) yang didalamnya tersedia fasilitas dengan istilah You named it  (segala macam ada) dari perawatan kecantikan, bathtube dan fasilitas karaoke kelas wahid (kalah punya mba inul).


Mereka secara fisik terpenjara dengan pengertian sebenarnya, kalo menurut pengertian kamus bahasa Indonesia penjara adalah bangunan tempat mengurung orang hukuman; bui. Jadi hanya bagunan yang mengurung fisiknya kan ya, pikiran dan lainnya masih bebas  dan fasilitas di dalam-nya juga nggak ada pengertian tidak boleh ada ini-itu.

Mereka terpenjara, tidak bisa bebas seperti kita yang berada di luar bagunan penjara itu, tapi kalau di bandingkan, sebenarnya yang terpenjara itu mereka atau kita, untuk ngeteh-ngeteh cantik ketika pagi aja,kita hanya punya waktu sebentar dan nggak jarang kita melakukan sarapan di dalam kendaraan yang membawa kita menuju tempat mengejar impian tersebut tapi, tapi mereka dengan santainya bisa melakukan perawatan super lengkap, karaoke sepanjang malam bersama teman “sependeritaan”

Mereka punya banyak waktu dan sangat pintar dalam memanfaatkan waktu “bebas” mereka.

Mungkin gw terpenjara oleh pikiran pengejar impian tadi atau mereka yang sedang berada di dalam sana terpenjara akibat mengejar impian juga tapi dengan cara yang salah, cara yang salah tapi bisa membuat waktu “bebas” kian banyak

pilihan ada di tangan kita pemirsa sekalian :D , mau jadi yang mana.

Tuhan ada di suatu tempat disana sedang tersenyum pada ciptaan-nya. :D

Rabu, 14 November 2012

Satu telunjuk, Sama arti




nikmati sendiri :) 


Satu ,tunggal, mono, single, se- , memiliki kesamaan makna yang telah disepakati sama-sama, memgandung arti melakukan segala sesuatu dengan upaya mandiri dengan kemampuan yang dimiliki, itu menurut pengertian kamus Bahasa Indonesia.

Kesendrian

Hahaha, mau ketawa dulu aja. Karena setiap melakukan apa-apa sendiri, semua mata atau pikiran orang – orang yang bersinggungan langsung akan melihat heran (biasanya ditandai dengan memincingkan mata atau langsung bertanya dengan pertanyaan standar, “sendiran aja Mas”), satu situasi yang gw ingat di tempat makan-makanan Jepang sore hari di suatu Senin penuh arti, masuk ke dalamnya dengan sambutan khas ala-ala restoran Jepang lalu ditanya untuk berapa orang, gw jawab dengan cepat satu orang”, si mba (mungkin) dengan nada heran penasaran kembali bertanya sendiri aja mas” dengan cepat gw jawab “iya sendiri aja mba (dengan senyum hati tertegun) :D

Tatapan, pertanyaan kadang juga cibiran biasa di terima ketika hal-hal yang sebenarnya kalo dilakukan sendiri juga nggak apa-apa, kaya nonton di bioskop terus pesan tiketnya, ketika, mba nya bertanya “untuk berapa tiket” kemudian yang keluar adalah satu telunjuk, si mba biasanya langsung memastikan “satu orang aja mas” , biasa-nya yang keluar dari gw adalah jawaban penuh senyum tapi hati manyun kemudian menjawab “Iya mba satu aja, atau mba-nya mau nemenin, ehh nggak mungkin juga ya”

Atau kejadian paling menohok ketika mencoba liburan sendiri, dengan megambil jatah cuti kantor, lalu melakukan semua secara spontan dari pesan tiket, book hostel, semua dilakukan “sendiri” dan spontan, cibiran pun tak kalah banyaknya dari teman-teman sekantor sampai Sahabat usil pun bertanya “loe mau liburan sendiri, siapa yang bayariin” (ya ampun se nista itukah diriku wahai sahabat).

Iya gw liburan sendirian, menikmati libur, kalo kata orang, memanjakan diri sambil hibur-hibur diri penuh arti jauh dari rasa iri (hayuuu).

Mungkin orang – orang atau gw sendiri masih berpikir sambil dikikir, kenapa ada orang-orang melakukan sesuatu serba sendiri, melakukan hal yang mungkin lebih (menye)nangkan dilakukan bersama-sama dengan sesama dengan izin dari mama :D

Tapi, tapi nih ya untuk beberapa suasana dan keadaan manusia akhirnya “dipakasa” dengan lembutnya untuk menampilkan citra diri-nya berhadapan dengan segala hal yang akhirnya haru(s) dilakukan dengan sendiri, kita memang nggak lepas dari sebuah ungkapan “kalo mahluk jenis kita ini memang mahluk sosial, karena ke-sosial-anya itu kadang sampai takut untuk mencoba melakukan hal yang sebenarnya jika dilakukan sendiri juga tidak mengurangi kita sebagai mahluk social. ketakutan seperti, cibiran, pandangan dari orang-orang sekitar selalu menjadi bahan pertimbangan dalam melakukan hal-hal ke-sendiri-an itu.

Toh pada akhirnya kita semua juga akan meninggal/mengalami kematian dengan sendiri tanpa ada siapa pun yang bisa diajak.

Senin, 12 November 2012

Mikir Berpikir


Sering kepikiran ketika kumpul bareng-bareng sahabat , gw lempar pertanyaan “kalau loe boleh pilih lebih baik umur panjang atau mati muda” dari rata-rata jawaban yang gw dapet adalah “Lebih baik gw berumur panjang lah” gw langsung bertanya balik “alasannya?” jawaban mereka kalau dirata-rata lagi kira-kira seperti ini “ …loe bisa memperbaiki diri loe, loe bisa bertobat dan loe masih dikasih Tuhan kesempatan untuk itu”


Dengan sedikit nada selidik gw lempar pertanyaan lagi, “kalau mati muda emang loe nggak bisa memperbaiki diri loe, atau emang loe berencana Brengsek dulu baru loe perbaiki semua?” dan mereka biasanya kompak akan menjawab “ya nggak gitu juga ndes” pertanyaan agak provokatif gw lempar “terus kenapa mesti takut mati muda?” suasana hening biasa-nya tercipta pada moment kaya gini.

Pertanyaan itu biasa di jawab pertanyaan balik dengan agak filosofis meringis agak sadis dari mereka, “loe nanya gini emang loe takut mati atau takut berumur panjang sih” jawaban filosofis sok tau gw pun keluar “kalau menurut gw, ini menurut pikiran gw ya, kalau di kasih umur panjang itu kayak kutukan, kutukan karena loe dikasih kesempatan untuk memperbaiki diri, tapi akan ada kesempatan juga untuk loe jadi menunda-nunda kesempatan itu kan, kebiasan manusia kadang juga suka menunda-nunda kerjaan bukan, jadi ketika di kasih umur panjang mereka seakan berpikir masih ada besok,besoknya lagi,lagi dan lagi. Tapi kalo loe nggak di kasih kesempatan itu loe berpikir untuk menunda-nunda nggak? Mungkin jawaban-nya nggak, tapi kadang hal kayak gitu  masih suka ditawar juga”

Karena Tuhan yang maha tahu, jadi dia juga merahasiakan 3 hal dari kita (manusia) ciptaanya, seperti Rejeki, Jodoh dan terakhir Maut atau kematian itu sendiri seperti yang loe tahu sebelumnya dan gw jadi agak membayangkan kalau ke-tiga hal itu Tuhan nggak rahasiakan, kayaknya permainan (hidup) nggak akan semenarik ini (sorry kalau pengandaian-nya permainan).

Mungkin kalau loe dan gw udah tau rejeki yang didapat, loe nggak akan kerja sekeras usaha loe sekarang, atau loe udah tau Jodoh loe siapa, mungkin loe langsung kejar dia atau setelah loe tau malah protes sama Tuhan (Tuhan boleh tuker nggak) dan terakhir kalau loe tahu kapan loe Meninggal, loe akan memperbaiki diri  setelah deket waktunya (disini permainan jadi ga menarik baca:Hidup)


Karena ke-tiga misteri itu menurut gw HIDUP semakin menarik, jadi kenapa mesti takut mati atau mati muda, toh kita nggak tau juga kapan kita mati

Sebenarnya yang kita takutiin itu Kematian itu sendiri, cara kematiannya, tempat kematiannya atau keadaan setelah kematiannya?

Biasanya setelah diskusi panjang tentang kematian sahabat-sahabat ini berseloroh “mungkin suatu hari nanti kita akan menertawakan moment ini, ehh itu juga kalo loe masih bangunnya besok pagi #sahabatjahat”


Dan diakhiri dengan menertawakan Hidup masing-masing….

Minggu, 11 November 2012

Penasaran (kadang jadi ser-ser-an)

terkadang bikin gila dan sesak di dalam dada
Foto : by Uncle Google















Itu bukan salah satu judul lagu dari Raja Dangdut kebanggan negara kita
ini hanya ungkapan perasaan, perasaan yang mungkin gue dan loe atau kita sering ngerasain ketika apapun yang kita nggak tahu tapi karena di dorong rasa ingin tahu jadi suka membuat satu perasaan ingin tahu berlebihan .

kalau dari pengertian kamus bahasa Indonesia artinya kurang lebih "berkeras kehendak berbuat sesuatu" makanya menjadi nggak heran kalau perasaan seperti itu, kita cenderung megeluarkan segala daya dan upaya sampai apa yang menjadi ke-nggak tahuan itu terjawab tuntas (kadang juga nggak tuntas sihh).

Gw list apa yang bikin gw penasaran yahh....

kelakuan mu buat ku penasaran....
kisah-kisah mu buat ku penasaran....
satu lagi yang buat ku...(penasaran..)
masa depan bersama-mu membuat ku PENASARAN...

jadi biar kan waktu yang kan menjawab, biarkan hidup yang akan menentukan, biarkan orang-orang yang akan penasaran
biar bingung dengan status hubungan, hidup ini jangan dibikin susah katanya.

berdoalah ini semua DEMI kebaikan


#KETJUPHANGAT















Senin, 05 November 2012

Handuk Hangat

Hatimu seperti kamar mandi,
didalamnya ku bisa berbagi tentang sikat gigi, sabun mandi
pisau cukurku, handuk hangat
sampai yang paling pribadi,
rapat kau simpan cerita panjangku
dalam gayung dan tembok bisu,
kemudian membasuhnya dengan air yang segar
membuat selalu baru dengan pemikiran bersih
menyatu dalam pancur mandi,
selaras dengan air yang selalu baru, mengisinya di tiap pagi
Hatimu......

Jumat, 02 November 2012

Kenapa Ber-rasa?


ragam rasa,manusia yang punya




Ketika tidak ada seorangpun yang dapat di ajak untuk berbagi. Ada lagu yang mendengarkanmu. Ada lirik yang memelukmu. Ada air mata yang mengecup pipimu perlahan. Lalu ada bantal untuk menyembunyikan mata bengkakmu
-perempuansore-