Rabu, 14 November 2012

Satu telunjuk, Sama arti




nikmati sendiri :) 


Satu ,tunggal, mono, single, se- , memiliki kesamaan makna yang telah disepakati sama-sama, memgandung arti melakukan segala sesuatu dengan upaya mandiri dengan kemampuan yang dimiliki, itu menurut pengertian kamus Bahasa Indonesia.

Kesendrian

Hahaha, mau ketawa dulu aja. Karena setiap melakukan apa-apa sendiri, semua mata atau pikiran orang – orang yang bersinggungan langsung akan melihat heran (biasanya ditandai dengan memincingkan mata atau langsung bertanya dengan pertanyaan standar, “sendiran aja Mas”), satu situasi yang gw ingat di tempat makan-makanan Jepang sore hari di suatu Senin penuh arti, masuk ke dalamnya dengan sambutan khas ala-ala restoran Jepang lalu ditanya untuk berapa orang, gw jawab dengan cepat satu orang”, si mba (mungkin) dengan nada heran penasaran kembali bertanya sendiri aja mas” dengan cepat gw jawab “iya sendiri aja mba (dengan senyum hati tertegun) :D

Tatapan, pertanyaan kadang juga cibiran biasa di terima ketika hal-hal yang sebenarnya kalo dilakukan sendiri juga nggak apa-apa, kaya nonton di bioskop terus pesan tiketnya, ketika, mba nya bertanya “untuk berapa tiket” kemudian yang keluar adalah satu telunjuk, si mba biasanya langsung memastikan “satu orang aja mas” , biasa-nya yang keluar dari gw adalah jawaban penuh senyum tapi hati manyun kemudian menjawab “Iya mba satu aja, atau mba-nya mau nemenin, ehh nggak mungkin juga ya”

Atau kejadian paling menohok ketika mencoba liburan sendiri, dengan megambil jatah cuti kantor, lalu melakukan semua secara spontan dari pesan tiket, book hostel, semua dilakukan “sendiri” dan spontan, cibiran pun tak kalah banyaknya dari teman-teman sekantor sampai Sahabat usil pun bertanya “loe mau liburan sendiri, siapa yang bayariin” (ya ampun se nista itukah diriku wahai sahabat).

Iya gw liburan sendirian, menikmati libur, kalo kata orang, memanjakan diri sambil hibur-hibur diri penuh arti jauh dari rasa iri (hayuuu).

Mungkin orang – orang atau gw sendiri masih berpikir sambil dikikir, kenapa ada orang-orang melakukan sesuatu serba sendiri, melakukan hal yang mungkin lebih (menye)nangkan dilakukan bersama-sama dengan sesama dengan izin dari mama :D

Tapi, tapi nih ya untuk beberapa suasana dan keadaan manusia akhirnya “dipakasa” dengan lembutnya untuk menampilkan citra diri-nya berhadapan dengan segala hal yang akhirnya haru(s) dilakukan dengan sendiri, kita memang nggak lepas dari sebuah ungkapan “kalo mahluk jenis kita ini memang mahluk sosial, karena ke-sosial-anya itu kadang sampai takut untuk mencoba melakukan hal yang sebenarnya jika dilakukan sendiri juga tidak mengurangi kita sebagai mahluk social. ketakutan seperti, cibiran, pandangan dari orang-orang sekitar selalu menjadi bahan pertimbangan dalam melakukan hal-hal ke-sendiri-an itu.

Toh pada akhirnya kita semua juga akan meninggal/mengalami kematian dengan sendiri tanpa ada siapa pun yang bisa diajak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar