gambar : dari googling
Manusia katanya selalu mengejar apa yang menjadi keinginanya,selalu mengejar apa yang meraka inginkan dengan berbagai cara termasuk yang dilarang agama. Mengejar impian seperti mengejar kereta api yang masih terlihat, harus dikejar mati-matian setelah semua kejar-kejaran itu, mungkin akan menyisakan renungan –renungan penuh angan tentang hidup yang ternyata jadi terkurung.
Lohh kenapa
terkurung?......
Kalo keadaan dimana
kita nggak bisa menolak untuk melakukan pekerjaan dan dengan terpaksa
mengerjakan demi mengejar impian-impian itu tapi akhirnya nggak bisa memiliki
waktu sendiri untuk bermanja-manja dengan ngeteh-ngeteh tampan misalnya, kalo
gw bilang keadaan itu disebut terkurung, terkurung impian karena pikiran.
Karena nggak mungkin
juga hari senin jam 10 pagi lo dan gw bisa
dengan santainya di rumah tidur atau nanti jam 2 siang nonton film favorit di
bioskop tanpa ada ganjalan di hati atau harus mengerjakan sesuatu dulu. Mau manicure,
creambath-creambath kece di salon favorit atau sekalian dengan anggunnya
melangkah ke airport jam 3 sore di hari senin lalu liburan ke bali (di hari kerja bukan tanggal merah).
Mungkin aja bisa
dengan sedikit nekat tapi ada konsekuensi dari kantor yang akan segera
menghadang dengan manis-nya disana.
Miris adalah ketika
berpikir semua manusia pekerja pengejar impian seperti kita melewati waktu
seperti tidak memiliki waktu untuk bermanja-manja seperti gambaran tadi,
ternyata disodorkan fakta menarik yang mengoyahkan nalar pikir. Menyaksikan berita
beberapa bulan lalu tentang kondisi LP (Lembaga Pemasyarakatan) yang didalamnya
tersedia fasilitas dengan istilah You
named it (segala macam ada) dari
perawatan kecantikan, bathtube dan fasilitas karaoke kelas wahid (kalah punya
mba inul).
Mereka secara fisik
terpenjara dengan pengertian sebenarnya, kalo menurut pengertian kamus bahasa
Indonesia penjara adalah bangunan tempat
mengurung orang hukuman; bui. Jadi hanya bagunan yang mengurung fisiknya
kan ya, pikiran dan lainnya masih bebas
dan fasilitas di dalam-nya juga nggak ada pengertian tidak boleh ada
ini-itu.
Mereka terpenjara, tidak
bisa bebas seperti kita yang berada di luar bagunan penjara itu, tapi kalau di
bandingkan, sebenarnya yang terpenjara itu mereka atau kita, untuk
ngeteh-ngeteh cantik ketika pagi aja,kita hanya punya waktu sebentar dan nggak
jarang kita melakukan sarapan di dalam kendaraan yang membawa kita menuju
tempat mengejar impian tersebut tapi, tapi mereka dengan santainya bisa
melakukan perawatan super lengkap, karaoke sepanjang malam bersama teman “sependeritaan”
Mereka punya banyak
waktu dan sangat pintar dalam memanfaatkan waktu “bebas” mereka.
Mungkin gw terpenjara oleh pikiran pengejar impian tadi atau mereka yang sedang berada di dalam sana terpenjara akibat mengejar impian juga tapi dengan cara yang salah, cara yang salah tapi bisa membuat waktu “bebas” kian banyak
pilihan ada di tangan
kita pemirsa sekalian :D , mau jadi
yang mana.
Tuhan ada di suatu
tempat disana sedang tersenyum pada ciptaan-nya. :D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar