Rabu, 21 November 2012

Gombalan ala Indonesia di Negeri orang (fiksi)




Akhirnya aku berananikan diri mengatakan “Thanks for a great day” dia pun menjawab
Thanks Again” 

Sena nama wanita itu, pun mengangkat alisnya dengan memincingkan sedikit matanya, ini pertanda dia mungkin bingung kenapa aku berterima kasih padanya, tapi dalam hatiku membatin kenapa ia menjawab terima kasih ku juga, aku pikir ia tahu tentang apa ini.


Tak lama akhirnya aku membuka mulut ku kembali dan berkata “ karena kamu sudah mengisi seluruh ruang di pikiranku, dari dulu”  



Dengan muka agak kemerahan Sena pun berkata dengan kalimat
“ahh kamu manis sekali!"

“kamulah yang manis” sambar ku cepat untuk meladeni omongannya

Kami berdua terpaku dalam diam setelah perkataan terakhir tadi, dalam diam itu aku pun berpikir apa yang sedang ia pikirkan sekarang.


Seperti keadaan sebelumnya akhirnya kuputuskan untuk bicara lebih intim dengannya melalui kalimat “ You better have A license”



Sena tersenyum manis tapi dengan mengeluarkan pertanyaan “and why is that” tanya-nya padaku.

“Because you driving me crazy” jawabku

Kali ini ia tertawa agak keras yang membuat muka ku memerah sekarang,

 “YOU CRAZY” sambil tetap tertawa ia lontarkan kalimat itu.


“ya CRAZY FOR YOU”  ku jawab dengan senyum terbaikku untuknya.

Kami di dalam kereta yang padat penumpang hendak pulang ke apartemen kami masing-masing. Ia bertanya “KAMU TURUN DI STASIUN MANA?, kalau aku turun dua Stasiun Lagi”

Ini jawabanku untuknya  “DI HATIMU”


Sekarang Sena tertawa geli,geli sekali sampai beberapa penumpang melihat kami  berdua, tak lama setelah itu Sena berkata “oke serius sekarang, WHY YOU DOING THIS?”

“BECAUSE I WANT TO SHOW YOU THAT ALL WORDS IN THIS WORLD CANNOT DESCRIBE HOW MUCH I ADORE YOU” jawabku



Melihat mukanya yang memerah dengan raut muka yang agak sedikit kikuk, kembali aku mengatakan padanya

“IT’S ALWAYS BEEN A PLEASURE, TO HAVE YOU IN MY DREAM”

Sena pun masih terpaku dengan perkataanku tadi, dengan mengangkat tangannya yang kemudian memegang pipiku perlahan dengan kedua tangannya yang lembut itu, perlahan ia mendekatkan muka-nya ke muka ku, tak lama kemudian kedua bibir kami pun bersatu dan aku hanya pasrah tangan dan bibirnya memegang kendali dalam kereta dengan penumpang yang berdesak.

Itu adalah ciuman pertamaku, benar kata orang tentang ciuman pertama. Memabukan dan berkesan.

Surgawi

Akhirnya Sena menyudahi ciumannya aku bisa mendengar degup jantungnya yang seakan berlomba dengan degup jantungku.


“there’s something with your lips” kata Sena sedikit berbisik kepadaku.

Aku hanya bisa menahan napas dan melempar pandangan, kemudian Sena melanjutkan kata-katanya “it’s make me wanting more” bibir kami pun bersatu untuk yang kedua kalinya, yang ini berlangsung lama.

sampai Stasiun dimana Sena harus turun pun ia lewatkan, malah sekarang ia berdiri di sampingku sambil memegangi erat tanganku. Sampai di stasiun dimana aku harus turunpun 

aku tidak turun, karena seperti yang aku  bilang tadi, aku ingin turun di HATINYA dan sekarang aku telah sampai di tujuan-ku yaitu HATINYA.

Biar kereta ini membawa kami terbang,terbang sampai ke bulan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar