Akhirnya aku berananikan diri mengatakan “Thanks for a great day” dia pun
menjawab
“Thanks
Again”
Sena nama wanita itu, pun mengangkat alisnya dengan
memincingkan sedikit matanya, ini pertanda dia mungkin bingung kenapa aku berterima
kasih padanya, tapi dalam hatiku membatin kenapa ia menjawab terima kasih ku juga, aku
pikir ia tahu tentang apa ini.
Tak lama akhirnya aku membuka mulut ku
kembali dan berkata “ karena kamu sudah
mengisi seluruh ruang di pikiranku, dari dulu”
Dengan muka agak kemerahan Sena pun berkata dengan kalimat
“ahh
kamu manis sekali!"
“kamulah
yang manis” sambar ku cepat untuk meladeni omongannya
Kami berdua terpaku dalam diam setelah
perkataan terakhir tadi, dalam diam itu aku pun berpikir apa yang sedang
ia pikirkan sekarang.
Seperti keadaan sebelumnya akhirnya
kuputuskan untuk bicara lebih intim dengannya melalui kalimat “ You better have
A license”
Sena tersenyum manis tapi dengan mengeluarkan
pertanyaan “and why is that” tanya-nya padaku.
“Because you driving me crazy” jawabku
Kali ini ia tertawa agak keras yang membuat
muka ku memerah sekarang,
“YOU CRAZY” sambil tetap tertawa ia lontarkan kalimat
itu.
“ya CRAZY FOR YOU” ku jawab
dengan senyum terbaikku untuknya.
Kami di dalam kereta yang padat penumpang
hendak pulang ke apartemen kami masing-masing. Ia bertanya “KAMU TURUN DI
STASIUN MANA?, kalau aku turun dua Stasiun Lagi”
Ini jawabanku untuknya “DI
HATIMU”
Sekarang Sena tertawa geli,geli sekali sampai
beberapa penumpang melihat kami berdua,
tak lama setelah itu Sena berkata “oke serius sekarang, WHY YOU DOING THIS?”
“BECAUSE
I WANT TO SHOW YOU THAT ALL WORDS IN THIS WORLD CANNOT DESCRIBE HOW MUCH I
ADORE YOU” jawabku
Melihat mukanya yang memerah dengan raut muka
yang agak sedikit kikuk, kembali aku mengatakan padanya
“IT’S
ALWAYS BEEN A PLEASURE, TO HAVE YOU IN MY DREAM”
Sena pun masih terpaku dengan perkataanku
tadi, dengan mengangkat tangannya yang kemudian memegang pipiku perlahan dengan kedua
tangannya yang lembut itu, perlahan ia mendekatkan muka-nya ke muka ku, tak lama kemudian kedua
bibir kami pun bersatu dan aku hanya pasrah tangan dan bibirnya memegang
kendali dalam kereta dengan penumpang yang berdesak.
Itu adalah ciuman pertamaku, benar kata orang
tentang ciuman pertama. Memabukan dan berkesan.
Surgawi
Akhirnya Sena menyudahi ciumannya aku bisa
mendengar degup jantungnya yang seakan berlomba dengan degup jantungku.
“there’s something with your lips” kata Sena
sedikit berbisik kepadaku.
Aku hanya bisa menahan napas dan melempar
pandangan, kemudian Sena melanjutkan kata-katanya “it’s make me wanting more”
bibir kami pun bersatu untuk yang kedua kalinya, yang ini berlangsung lama.
sampai Stasiun dimana Sena harus turun pun ia
lewatkan, malah sekarang ia berdiri di sampingku sambil memegangi erat tanganku. Sampai di
stasiun dimana aku harus turunpun
aku tidak turun, karena seperti yang aku bilang tadi, aku ingin turun di HATINYA
dan sekarang aku telah sampai di tujuan-ku yaitu HATINYA.
Biar kereta ini membawa kami terbang,terbang
sampai ke bulan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar