Mungkin Masalahnya
Kalo
buat nulis ini aja mikirnya agak susah mungkin memang masalahnya ada sama otak
gw sendiri, yang memang agak lama mencerna sesuatu. Mau mulainya dari mana juga
ga tau, sementara ide di otak seakan ingin”berontak” untuk dikeluarkan.
Dari
mulai ingin membicarakan iklan-iklan di tv yang seakan lebih asyik melihat
iklan Kampanye Calon Gubernur dibanding
iklan-iklan yang biasa menghiasi layar kaca, pemilihan lagu tema kampanye yang
jujur gw akui kreatif, lebih gampang di-ingat bagi siapa yang mendengarnya
(sesuai dengan apa yang mereka inginkan,menurut gw).
Iklan-iklan
kampanye Calon Gubernur ini seperti ada kompetisi lain yang sedang mereka ikuti
selain Pemilihan Gubernur itu sendiri, yaitu kompetisi adu kreatif iklan-iklan
yang mereka buat untuk menarik minat Calon Pemilih, bagi gw yang Calon pemilih
perhatian gw akan iklan-iklan kampanye tersebut memang jadi hiburan tersendiri
(eh ada yang nyeletuk emang bedanya iklan dan kampanye apa coba?) dan otak gw
mulai terangsang tapi tanpa birahi, langsung ingin buka Google dan search apa bedanya,
tapi niat gw urungkan karena biar yang penasaran cari sendiri aja deh, toh jadi
lebih afdol juga kan buat mereka :D
Pengendara
motor di jalanan, itu yang juga jadi unek-unek lain yang idenya seakan ingin
“berontak” lagi di kepala. Gw pengendara motor dari tahun 2002 (ih sok amat
masuk2in tahun segala) iya emang sengaja, karena gw mau membandingkan apa yang
gw rasaiin dari tahun 2002 sampai 2012 ini, ada perubahan kebiasan pengendara
motor dalam satu dekade itu yang baik dan buruk menurut pandangan gw sebagai
pengendara, kebiasaan yang berubah menjadi baik adalah pengendara sekarang
sudah sadar untuk memakai Helm, tahun 2002 masih banyak yang belum sadar atau
tidak tersadarkan (ah ini apa lagi bedanya) bahkan di jalan-jalan protokol seperti
Sudirman, Thamrin masih banyak yang melenggang
kangkung tanpa helm di kepala dengan asyik
masgulnya melintas.
Kebiasan
itu akhirnya berubah dan berevolusi hingga sekarang , udah banyak pengendara
yang memakai helm bahkan sampai helm untuk anak-pun juga ada. Kebiasan baik ini
akan menjadi kebiasaan buruk ketika ada satu Keluarga berboncengan melebihi
kapasitas motor itu sendiri, biasanya yang gw liat seperti bapak,ibu,anak
pertama,anak kedua hingga ketiga berada salam satu sepeda motor, ini berbahaya
menurut gw, polisi juga melihat ini sebagai pelangaran tapi ketika di
berhentikan oleh polisi, sang bapak menjawab “…tapi kita semua pake helm pak,setidaknya saya ingat pake helm pak….” Dan terjadi adu argument diantara keduanya
yang kita langsung skip saja ke cerita selanjutnya.
Kebiasan
buruk lain yang berubah adalah kesantunan berkendara (eh kaya tata karma
sekolah aja) loh bukannya semua yang kita jalanaiin di hidup ada tata karmanya ,termasuk
urusan berkendara ini, di tahun 2002 gw masih sering lihat pengendara motor
ketika menyenggol pengendara lainnya masih berusaha untuk “sadar salah” dengan
memberi lima jari tangan yang mungkin artinya minta Maaf atau Sorry, sekarang yang gw lebih sering
lihat adalah ketika beberapa pengendara motor menyenggol pengendara lainnya
mereka tanpa “tedeng aling-aling”
berlalu meninggalkan yang disenggolnya.
Perubahan
baik dan buruk ini yang memang selalu terjadi di sekitar kita, kalau kata orang
“Hidup itu mencari keseimbangannya” yang baik bisa menjadi buruk dan yang buruk
bisa menjadi baik, mungkin bisa menjadi sebab masalahnya, ya Mungkin Masalahnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar